headerphoto

Cek ongkos kirim JNE


Bagaimana cara cek ongkos kirim atau tarif JNE?

1. Buka situs JNE, di alamat http://www.jne.co.id/ atau klik [disini]
2. Lihat disebelah kanan situs JNE, ada kolom CHECK OUR TARIFF NOW


3. Isi kolom From dengan Bogor
4. Isi kolom To dengan alamat Kecamatan tempat tinggal kawan
5. Isi kolom Weight dengan angka 1 (u/ ukuran paket 1 kG)
6. Klik Submit


7. Masukkan kode yang diberikan, klik Submit lagi


8. Terlihat tarif dan layanan yang akan diberikan
9. Selesai.

Note:
Bila kawan menggunakan HP Android, untuk cek ongkos kirim atau tarif JNE, bisa dilakukan dengan memasang aplikasi JNE Express Across Nations, yang bisa diunduh gratis di Play Store.

Lanjut baca »»

Timer untuk menyiram tanaman kali ini, kasusnya sama dengan posting artikel Aplikasi Timer H3CR-A8 OMRON untuk Penyiraman Tanaman, hanya saja ada koreksi pada penggunaan jenis timer yang akan memakai power on delay semua.

Kasus: penyiraman tanaman dilakukan 3 kali sehari yaitu pukul 09:00, 13:00 dan 17:00, durasi penyiraman 10 menit dan diaplikasikan dengan solenoid valve.

Perhatikan wiring timer omron untuk menyiram tanaman, di bawah ini

Click to enlarge

Alat yang diperlukan:
  1. T1 s/d T4 = Timer power on delay coil 220V, misal: tipe H3CR-A8 OMRON
  2. #2 = Relay 4 kutub coil 220V, misal: tipe MY4N 220 VAC OMRON
  3. S1 = Push button switch (tombol reset)
  4. X1 = Solenoid valve coil 220 VAC.
Catatan:
  • T4 set 10 menit, T3 set 4 jam, T2 set 8 jam + 15 menit, T1 set 16 jam - 15 menit (15jam + 45menit)
  • ± 15 menit pada set T2 dan T1 sebagai overlap dan keseimbangan
  • S1 ditekan pada pukul 09:00 sebagai awal kerja rangkaian.
Cara kerja:
  1. Pukul 09:00 S1 (reset) ditekan, mengalirkan arus listrik ke T2 dan #2, karena proses latching #2b, keadaan ini bertahan sampai 8jam 15menit (waktu tunggu T2 berakhir)
  2. Saat yang bersamaan, kontak NC #2a berubah jadi terbuka, memutus arus ke T1
  3. Saat yang bersamaan, kontak NO #2c berubah jadi tertutup, mengalirkan arus listrik ke T3 dan T4
  4. Saat yang bersamaan pula, kontak NO #2d berubah jadi tertutup, mengalirkan arus listrik ke X1, sehingga solenoid bekerja menyiram tanaman
  5. Setelah 10 menit (waktu tunggu T4 berakhir), kontak NC T4 berubah jadi terbuka dan arus ke X1 terputus, akibatnya solenoid berhenti menyiram tanaman
  6. Setelah 4 jam (waktu tunggu T3 berakhir), kontak NC T3 berubah jadi terbuka dan arus ke T3 serta T4 terputus. Namun, seketika akan kembali ke keadaan normalnya, kontak NC T3 yang barusan berubah jadi terbuka menjadi NC kembali, seperti auto reset
  7. Auto reset poin 6, mengalirkan arus listrik ke T3 dan T4, juga mengalirkan arus listrik ke X1, sehingga solenoid bekerja kembali menyiram tanaman (pukul 09:00 + 4 = 13:00)
  8. Setelah 10 menit (waktu tunggu T4 berakhir), kontak NC T4 berubah jadi terbuka dan arus ke X1 terputus, akibatnya solenoid berhenti menyiram tanaman
  9. Setelah 4 jam (waktu tunggu T3 berakhir), kontak NC T3 berubah jadi terbuka dan arus ke T3 serta T4 terputus. Namun, seketika akan kembali ke keadaan normalnya, kontak NC T3 yang barusan berubah jadi terbuka menjadi NC kembali, seperti auto reset poin 6 di atas
  10. Auto reset poin 6, mengalirkan arus listrik ke T3 dan T4, juga mengalirkan arus listrik ke X1, sehingga solenoid bekerja kembali menyiram tanaman (pukul 13:00 + 4 = 17:00)
  11. Setelah 10 menit (waktu tunggu T4 berakhir), kontak NC T4 berubah terbuka dan arus ke X1 terputus, akibatnya solenoid berhenti menyiram tanaman
  12. Sampai poin ini, kita mendapati pukul 17:10 dan total waktu yang diperlukan dari poin 1 s/d 11 adalah 17:10 - 09:00 = 8jam 10menit
  13. 5menit kemudian (total waktu 8jam 15menit = waktu tunggu T2 berakhir) atau pukul 17:15, keadaan dari poin 1 s/d 11 menjadi tidak berlaku, karena kontak NC T2 berubah jadi terbuka dan proses latching #2b berakhir
  14. Keadaan semua kembali normal, tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian kecuali ke T1
  15. Lalu 15jam 45menit kemudian (waktu tunggu T1 berakhir) atau pukul 09:00, keadaan kembali ke poin 1 di atas, direset/auto reset oleh kontak T1.

Lanjut baca »»

Masih ingat dengan tayangan lomba Cerdas Cermat yang pernah disiarkan di TVRI? 'masih' berarti kita satu angkatan, hehe. Ada tiga regu peserta lomba, regu A, regu B dan regu C. Pada sesi cepat tepat, tiap regu diharuskan berlomba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dewan juri, dengan cara menekan tombol. Bila regu A yang pertama menekan tombol, maka tombol-tombol di meja regu B dan regu C menjadi tidak berfungsi, sehingga regu A lah yang berhak menjawab pertanyaan.

Kasus seperti di atas, saya terapkan dengan dengan ilmu yang saya miliki, menghasilkan sebuah rangkaian atau wiring lomba cerdas cermat seperti gambar di bawah ini

Click to enlarge

Bahan yang diperlukan
  1. #1, #2, #3, #5 = Relay 4 kutub coil 220V, misal: tipe MY4N 220 VAC OMRON
  2. #6 = Timer on delay coil 220V, misal: tipe H3CR-A8 OMRON
  3. S1, S2, S3 = Saklar PTM non latching atau push button switch
  4. L1, L2, L3 = Lampu indikator 220V, warna merah, kuning, hijau
  5. Bz = Buzzer atau bell listrik 220V

Cara kerja
  1. Dalam kondisi normal, tidak ada arus yang mengalir ke dalam rangkaian
  2. Pada saat saklar S1 ditekan, maka arus akan mengalir ke relay #1 dan lampu L1. Arus tersebut akan tetap mengalir karena proses latching kontak NO (Normally Open) #1 yang berubah menutup
  3. Keadaan di atas mengakibatkan lampu L1 menyala, buzzer Bz berbunyi, timer #6 bekerja, saklar S2 dan S3 menjadi tidak berfungsi, karena kontak NC (Normally Close) #1 pada jalur S2 dan S2 berubah membuka
  4. Setelah waktu tunda timer #6 tercapai (misalkan diset 3 detik), maka kontak NO #6 berubah menutup dan mengaktifkan relay #5
  5. Relay #5 aktif samadengan mereset rangkaian, atau kembali ke cara kerja no 1.

Lanjut baca »»

Masih ingat dengan tabel kode warna resistor? Numerik atau angka mulai dari 0 sampai 9, dikodekan dengan warna Hitam, Coklat, Merah, Oranye, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu dan Putih. Hal ini berlaku untuk cincin pertama dan kedua, untuk cincin ketiga atau faktor pengali, menjadi seperti ini
  • Hitam = 10 0
  • Coklat = 10 1
  • Merah = 10 2
  • Oranye = 10 3
  • Kuning = 10 4
  • Hijau = 10 5
  • Biru = 10 6
  • Ungu = 10 7
  • Abu-abu = 10 8
  • Putih = 10 9
  • Emas = 10 -1
  • Perak = 10 -2

Jadi, kode warna resistor nilai 0,5 Ohm dan 1 Ohm, kita peroleh sebagai berikut

Resistor nilai 0,5 Ohm
cincin pertama berwarna hijau, 5
cincin kedua berwarna hitam, 0
cincin ketiga berwarna perak, 10 -2
perhatikan: 50 x 10 -2 = 0,5

Resistor nilai 1 Ohm
cincin pertama berwarna coklat, 1
cincin kedua berwarna hitam, 0
cincin ketiga berwarna emas, 10 -1
perhatikan: 10 x 10 -1 = 1

Lanjut baca »»

Contoh lain aplikasi timer yaitu digunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu secara otomatis. Seperti ini, lampu nyala jam 18.00 dan akan padam jam 05.00 esok hari, begitu seterusnya setiap hari. Hal ini berguna bila rumah atau pabrik, memiliki struktur bangunan bertingkat, dihadapkan dengan rempongnya saat akan menghidupkan dan mematikan lampu. Atau bisa juga berguna sebagai otomatis lampu jalan.

Berikut gambar skema rangkaian atau wiring diagram otomatis lampu menggunakan timer untuk contoh aplikasi kasus di atas

Click to enlarge

Alat yang diperlukan:
  • T1: Timer ON delay OMRON H3CR-A8 100 – 240 VAC, set 11 jam
  • T2: Timer ON delay OMRON H3CR-A8 100 – 240 VAC, set 13 jam
  • B1: MCB 1P 6A, di ON kan pada jam 18.00 sebagai awal kerja rangkaian
  • #1: Magnetic relay OMRON MY3N 200 – 240 VAC
  • L1, L2: Lampu TL, pijar, hemat energi atau mercury 220 VAC. L1 dan L2 dipasang pararel, bisa juga menambahkan L3, L4, L5, dst, total max 5 A.

Cara kerja:
  1. Rangkaian bekerja diawali dengan menekan MCB B1, yaitu pada jam 18.00
  2. Timer T1 teraliri arus listrik, namun kontak-kontaknya tidak akan berubah sampai waktu tunggu timer tercapai
  3. Relay #1 teraliri arus listrik, seketika kontak NO (normally open) #1 akan berubah menjadi close, akibatnya lampu akan menyala
  4. Ketika waktu tunggu timer T1 tercapai (11 jam atau sekitar jam 05.00 esok hari), kontak NO T1 akan berubah menjadi close, mengalirkan arus listrik ke timer T2. Kontak NC (normally close) T1 akan berubah menjadi open, memutus arus listrik ke #1, akibatnya kontak #1 akan kembali NO dan lampu akan padam
  5. Waktu tunggu timer T2 tercapai (13 jam atau sekitar jam 18.00), kontak NC T2 akan berubah menjadi open, memutus arus listrik ke T1, akibatnya rangkaian seolah-olah direset atau kembali pada poin 2 di atas.

Aplikasi otomatis lampu ini berbeda dengan otomatis pompa air, walaupun sama-sama menggunakan timer. Perbedaanya terjadi jika ada gangguan pasokan listrik (mati-hidup) dari sumber (PLN) saat beban rangkaian hidup. Kalo ada mati lalu hidup lampu dari PLN, pada aplikasi otomatis pompa air, motor pompa tidak akan langsung hidup, sedangkan pada aplikasi otomatis lampu, lampu akan langsung menyala. Kenapa demikian? Yaaa masa kita akan terus gelap-gelapan, dan ingat!! inrush current atau lonjakan start awal arus listrik pada motor lebih besar daripada lampu.

Lanjut baca »»

Blogger with LinuxMungkin kawan-kawan ada yang bertanya, apa sih maksud gambar pinguin bertuliskan Linux Inside Blogger yang selalu mojok di tiap halaman blog Elektronika Bersama ini?

Gambar tersebut merupakan sebuah link atau tautan yang mengarah ke Blogger.com, bila kawan klik gambarnya, maka akan terbuka situs Blogger. Apa itu situs Blogger? Blogger.com adalah situs yang menyediakan pembuatan dan penyimpanan blog secara gratis yang dimiliki Google.

Blog Elektronika Bersama dibuat melalui situs Blogger. Awalnya alamat situs atau blog ini adalah http://elektronikabersama.blogspot.com, kemudian diubah menjadi http://www.elektronikabersama.co.cc dan terakhir (sekarang) menjadi http://www.elektronikabersama.web.id. Untuk penggantian menjadi co.cc waktu itu gratis, namun bermasalah. Penggantian menjadi we.id berbayar, namun lebih aman. Jadi, jika kawan-kawan ingin membuat blog seperti blog Elektronika Bersama ini, silahkan kunjungi situs Blogger.com.

Itu tentang Blogger, bagaimana dengan pinguin dan Linux Inside? Ini berkaitan dengan sistem operasi atau OS komputer yang saya gunakan. Semenjak membuat blog ini, Oktober 2010, saya menggunakan OS Linux, tepatnya Linux Mint. Kenapa harus menggunakan Linux, bukan Windows?

Linux open sourceBagi saya Linux lebih powerful dan lebih berkah. Proses instalasinya cepat, dapat menggunakan USB flash disk, beragam aplikasi telah tersedia, tampilannya nggak kalah elegan, tidak khawatir virus, male ware, dan program-program komputer jahat lainnya terutama saat menjelajah internet, dan yang paling penting bebas lisensi, karena sifatnya yang open source. Kawan-kawan yang ingin mendapatkan Linux Mint silahkan download langsung melalui situs resminya Linuxmint.com.

Terakhir saya berharap, mudah-mudahan tulisan saya melalui blog, Belajar Elektronika dan Listrik: dasar, teori dan perhitungan, bermanfaat dan mendapat keberkahan, amin.

Lanjut baca »»

Wiring otomatis pompa air dengan timer H3CR-A8 OMRON. Pompa hidup jam 10.00 dan mati jam 13.00, begitu seterusnya setiap hari, atau bisa juga direset pada jam-jam tertentu.

Click to enlarge

Alat yang diperlukan
  • T1: Timer ON delay, OMRON H3CR-A8 100 – 240 VAC, set 3 jam (durasi pompa hidup)
  • T2: Timer ON delay, OMRON H3CR-A8 100 – 240 VAC, set 21 jam (1 hari dikurangi durasi pompa hidup)
  • S1: Reset button, ditekan pada jam 10.00 sebagai awal kerja rangkaian (atau bisa reset pada jam 11.00, 12.00, 12.30, dsb)
  • #1 dan #2: Magnetic relay, OMRON MY4N 200 – 240 VAC
  • M1: Motor pompa air 220 VAC max 5 A.

Wiring otomatis pompa air di atas merupakan modifikasi wiring diagram Aplikasi Timer untuk Menghidupkan dan Mematikan Motor Pompa Air, yaitu mengganti timer off delay H3CR-H8L menjadi timer on delay H3CR-A8 (timer OMRON yang umum di pasaran), dan cara tersebut bisa dilihat di pos 4 langkah Mengganti Timer Off Delay dengan Timer On Delay.

Lanjut baca »»

Keadaan di rumah kita kalau PLN terjadi gangguan dan mematikan listrik, lalu beberapa menit atau jam kemudian, menghidupkan kembali listrik, maka peralatan listrik seperti lampu, kulkas, tv, akan langsung menyala. Pernah Anda membayangkan bila keadaan mati hidup listrik tersebut di sebuah pabrik? Apa yang akan terjadi? Apakah lampu, mesin, motor, kompresor akan langsung menyala?

Kalo untuk urusan lampu, saya kira sama saja, akan langsung menyala, karena menggunakan jenis saklar yang sama. Kalo untuk mesin, motor, kompressor tidak akan begitu. Kenapa? Ya, betul karena menggunakan jenis saklar yang berbeda. Lalu, apa perbedaan saklar di rumah dengan di pabrik?

Mayoritas saklar di rumah menggunakan jenis saklar latching atau saklar yang mengunci, bila kita tekan, saklar tersebut akan mengunci dalam keadaan ON atau OFF. Mayoritas saklar di pabrik menggunakan jenis saklar non latching atau saklar yang tidak mengunci, bila kita tekan, saklar tersebut akan ON lalu kita lepaskan, maka saklar akan OFF atau sebaliknya, bila kita tekan, saklar tersebut akan OFF lalu kita lepaskan, maka saklar akan ON. Seperti saklar bel pintu, atau istilahnya push button switch.

Kalo timbul pertanyaan, bagaimana saklar yang tidak mengunci tersebut ko bisa menjalankan mesin terus menerus? kenapa harus saklar non latcing? Pertanyaan ini sama dengan pertanyaan yang saya alami dulu, hehe. Bukankah kalo saklar bel pintu ditekan, maka belnya akan bunyi, dan kalo dilepaskan akan diam, tidak terus menerus bunyi? Ya, betul, kan itu di rumah, hehe.

Kondisi di sebuah pabrik

Dalam pabrik, mesin mempunyai sistem kontrol untuk menggerakannya, dan saklar yang tidak mengunci seperti yang kita bahas di atas, terdapat dalam sistem kontrol tersebut, ini alasan pertama. Kedua (kaya hutbah aja, hehe) safety atau keamanan, bagaimana bila tiba-tiba mesin berjalan saat operator sedang lengah? Bisa jadi celaka, dan ini hal yang harus dihindari. Ketiga, mengurangi inrush current, bagaimana bila tiba-tiba 10 mesin hidup serempak? Anjlok main breaker atau bahkan bisa jadi jebol trafo PLN, ini juga harus dihindari. Keempat, kelima dan seterusnya, PR buat Anda, hehehe.

Lanjut baca »»

Dari pembahasan timer kemarin, kita mengenal dua jenis timer, yaitu Power ON Delay dan Power OFF Delay. Sekarang kita akan membahas jenis timer model Signal OFF Delay. Lalu, apakah sama timer power OFF delay dengan timer signal OFF delay? Beda, namun hampir mirip.

Perbedaan timer power OFF delay dengan timer signal OFF delay
  • Timer Power OFF Delay: Ketika timer teraliri setrum (power supply), seketika itu juga kontak-kontaknya akan berubah, NO jadi close dan NC jadi open. Ketika setrum ke timer terputus, perubahan kontak-kontak tersebut bertahan sampai waktu tunggu timer tercapai. Jenis seperti ini adalah OMRON H3CR-H8L.

    timer-motor-pompa-air
    Aplikasi Timer Power OFF Delay (T1, OMRON H3CR-H8L)

  • Timer Signal OFF Delay: Terdapat satu pin yang berfungsi untuk saklar sinyal, yaitu pin Start. Ketika timer teraliri setrum (power supply), ada dua kemungkinan keadaan:
    1. Sinyal Start kondisi open, tidak ada perubahan pada kontak
    2. Sinyal Start kondisi close, seketika itu juga kontak-kontaknya berubah, NO jadi close dan NC jadi open. Ketika sinyal Start diopen, perubahan kontak-kontak tersebut bertahan sampai waktu tunggu timer tercapai.
    Ketika setrum ke timer terputus, dalam keadaan apapun, kontak-kontak timer akan kembali ke keadaan semula. Jenis seperti ini adalah OMRON H3CR-A (Mode D).

    Aplikasi Timer Signal OFF Delay (T1, OMRON H3CR-A)

Lanjut baca »»

Mengapa harus mengganti timer off delay dengan timer on delay? Karena kita menemukan masalah seperti ini, dalam wiring diagram, timer yang digunakan adalah jenis off delay, sedangkan kita hanya memiliki timer jenis on delay. Atau kita akan membangun sebuah sistem kontrol menggunakan timer off delay, namun terkendala dengan waktu tunda yang dimiliki oleh timer, yaitu kurang lama.

Memang, waktu tunda atau delay time timer off delay lebih singkat (puluhan menit) bila dibandingkan dengan timer on delay (puluhan/ratusan jam), begitu pun halnya dengan pengadaan spare partnya yang cukup susah. Lantas, bisakah kita mengganti timer off delay dengan timer on delay? Bisa.

timer-motor-pompa-air
Aplikasi timer OFF delay (T1) untuk kontrol motor pompa air (M1)

4 langkah mengganti timer power off delay (TOF, seperti OMRON H3CR-H8L) dengan timer power on delay (TON, seperti OMRON H3CR-A8):


  1. Tambahkan satu buah relay (#1) pada rangkaian, hubungkan secara pararel coil atau power supply relay dengan power supply timer
  2. Ganti kontak-kontak dari timer yang terhubung dalam rangkaian dengan kontak-kontak dari relay. Perhatikan NO dan NC nya, jangan sampai salah! NO ganti NO, NC ganti NC
  3. Tambahkan kontak NO relay yang dihubungkan secara pararel dengan kontak NO yang akan menghantarkan arus pada timer (disini adalah tombol Start/S1, bisa juga berupa tombol ON, tombol Reset, dll)
  4. Pasang secara seri kontak NC timer yang dihubungkan antara tombol Start dan power supply timer.

Aplikasi timer ON delay (T1) untuk kontrol motor pompa air (M1),
ekivalen gambar paling atas

Lanjut baca »»

Gambar dan konfigurasi pin timer OMRON H3CR-A8. OMRON H3CR-A8 0.05 s to 300 h, 100 – 240 VAC, 100 – 125 VDC, Contact: 5 A 250 VAC, 5 A 30 VDC, artinya timer ini memiliki waktu tunda yang bisa diset mulai dari 0,05 detik sampai 300 jam, bisa diberikan power supply jenis VAC atau VDC, kontak-kontak kerjanya diizinkan maksimal 5 A 250 VAC atau 5 A 30 VDC.


Tersedia 4 pilihan mode saklar (switching mode), yaitu
  1. Mode A: Power ON delay operation
  2. Mode B2: Power ON flicker, ON start operation
  3. Mode E: Power ON interval operation
  4. Mode J: One-shot output operation

Kalo timer OMRON H3CR-A memiliki 11 pin, yang ini OMRON H3CR-A8 memiliki 8 pin terdiri dari
  • 2 dan 7: Source (power supply)
  • 1: Common (C1)
  • 3: NO (C1)
  • 4: NC (C1)
  • 8: Common (C2)
  • 6: NO (C2)
  • 5: NC (C2)


Lanjut baca »»

Gambar dan konfigurasi pin timer OMRON H3CR-H8L. OMRON H3CR-H8L POWER OFF DELAY 0.05 to 12 min, 200 – 240 VAC, Contact: 5 A 250 VAC, 5 A 30 VDC, artinya timer ini jenis power off delay, memiliki waktu tunda yang bisa diset mulai dari 0,05 menit (3 detik) sampai 12 menit, range power supply 200 – 240 VAC, kontak-kontak kerjanya diizinkan maksimal 5 A 250 VAC atau 5 A 30 VDC.


Timer OMRON H3CR-A memiliki 8 pin, yang terdiri dari
  • 2 dan 7: Source (power supply)
  • 1: Common (C1)
  • 3: NO (C1)
  • 4: NC (C1)
  • 8: Common (C2)
  • 6: NO (C2)
  • 5: NC (C2)


Lanjut baca »»

Gambar dan konfigurasi pin timer OMRON H3CR-A. OMRON H3CR-A 0.05 s to 300 h, 100 – 240 VAC, 100 – 125 VDC, Contact: 5 A 250 VAC, 5 A 30 VDC, artinya timer ini memiliki waktu tunda yang bisa diset mulai dari 0,05 detik sampai 300 jam, bisa diberikan power supply jenis VAC atau VDC, kontak-kontak kerjanya diizinkan maksimal 5 A 250 VAC atau 5 A 30 VDC.


Tersedia 6 pilihan mode saklar (switching mode), yaitu
  1. Mode A: Signal ON delay operation
  2. Mode B: Signal ON flicker, OFF start operation
  3. Mode B2: Signal ON flicker, ON start operation
  4. Mode C: Signal ON-OFF delay operation
  5. Mode D: Signal OFF delay operation
  6. Mode E: Signal ON interval operation

Timer OMRON H3CR-A memiliki 11 pin, yang terdiri dari
  • 2 dan 10: Source (power supply)
  • 1: Common (C1)
  • 3: NO (C1)
  • 4: NC (C1)
  • 11: Common (C2)
  • 9: NO (C2)
  • 8: NC (C2)
  • 5: Gate input
  • 6: Start input
  • 7: Reset input


Lanjut baca »»

Berikut ini adalah gambar atau foto yang saya ambil saat mencoba rangkaian Aplikasi Timer untuk Menghidupkan dan Mematikan Motor Pompa Air, yang dipost sebelumnya.

Kondisi Relay (motor) ON


Kondisi Relay (motor) OFF

Keterangan:
  • Kiri-kanan: Timer power off delay (T1), Timer power on delay (T2) dan Relay (#1)
  • Kabel biru dan hitam yang di sebelah kiri, adalah kabel power supply 220 VAC (PLN)
  • Dua buah kabel putih adalah kabel Reset button (S1)
  • Gambar di atas menandakan bahwa rangkaian telah berhasil diuji coba
  • Lebih lanjut cara kerjanya, silahkan klik link (baca lagi) post Aplikasi Timer untuk Menghidupkan dan Mematikan Motor Pompa Air di atas.

Lanjut baca »»

Blok diagram tape compo model lama alias jadul berfungsi untuk memudahkan bila kita ingin menambahkan modul atau inputan, MP3 player misalnya, pada tape compo tersebut, umumnya seperti gambar di bawah ini.


Bagian input terdiri dari Head (tape), Radio dan Line in. Ketiga input ini dihubungkan dengan saklar selector yang berfungsi untuk meneruskan salah satu dari input tersebut masuk ke blok equalizer (tone control). Ini adalah bagian yang penting.

Untuk menambahkan modul MP3 player, yang paling gampang adalah hubungkan modul tersebut dengan jalur Line in. Bagaimana dengan catu dayanya? Jangan cari yang susah, hubungkan saja dengan catu daya motor tape (+12V/GND), selesai.

Bagaimana bila tidak tersedia Line in, hanya ada Tape dan Radio saja? cara yang paling gampang, hubungkan dengan input Equalizer. Lalu, bagaimana dengan kualitas suaranya? bukankah akan mengganggu input Tape atau Radio? Benar, kualitas suara akan berkurang, namun bukan berarti menggangu, posisikan saja saklar selektornya pada Tape, bukan Radio. Cara yang paling jos, cukup tambahkan satu saklar selektor lagi sebelum dihubungkan dengan input Equalizer, untuk jalur Tape/Radio atau MP3 player, selesai.

Lantas, dimana kita bisa menentukan itu adalah titik input Equalizer? kali ini saya percaya dengan Anda, Anda pasti bisa tahu lah. Saya saja percaya Anda bisa, masa Anda tidak percaya bahwa Anda bisa, hehe.

Lanjut baca »»

Satu lagi contoh aplikasi timer yang dipergunakan untuk menghidupkan dan mematikan motor pompa air secara otomatis. Seperti ini, pompa hidup jam 11.00 dan mati jam 18.00, begitu seterusnya setiap hari.

Berikut gambar skema rangkaian atau wiring diagram untuk contoh aplikasi kasus di atas


Perhatikan:
  1. Rangkaian bekerja diawali dengan menekan S1, yaitu pada jam 11.00
  2. Timer T1 teraliri arus listrik, seketika kontak-kontaknya akan bekerja
  3. Kontak NC (normally close) T1 akan berubah menjadi open, menahan arus listrik ke T2
  4. Kontak NO (normally open) T1 akan berubah menjadi close, mengalirkan arus listrik ke #1
  5. Relay #1 teraliri arus listrik, maka kontaknya akan bekerja
  6. Kontak NO #1 akan berubah menjadi close, mengalirkan arus listrik ke M1, sehingga pompa akan hidup dan bekerja
  7. Begitu waktu tunda T1 tercapai (7 jam atau sekitar jam 18.00), maka kontak-kontaknya akan kembali normal
  8. Kontak close T1 akan kembali menjadi NO, memutus arus ke #1, sehingga pompa akan mati
  9. Kontak open T1 akan kembali menjadi NC, mengalirkan arus ke T2
  10. Ketika T2 teraliri arus, kontaknya tidak langsung berubah, menunggu waktu tunda T2 tercapai (17 jam, ON delay)
  11. Begitu waktu tunda T2 tercapai (sekitar jam 11.00 hari berikutnya), maka kontaknya akan bekerja dan mengalirkan arus ke T1
  12. Proses berikutnya kembali pada poin 2 diatas

Alat yang diperlukan
  • T1 Timer OFF delay set 7 jam
  • T2 Timer ON delay set 17 jam
  • S1 Reset button, ditekan pada jam 11:00 sebagai awal kerja rangkaian
  • #1 Magnetic relay coil 220 VAC
  • M1 Motor pompa 220 VAC.

    Note:
    * T1, OMRON H3CR-H8L Power OFF Delay 200 – 240 VAC
    * T2, OMRON H3CR-A8 100 – 240 VAC
  • * #1, OMRON MY4N 200 – 240 VAC.

Kurang lebihnya seperti itu kang Romi, yang telah berkomentar pada artikel Pengawatan Motor Pompa Air Menggunakan Timer. Silahkan dicoba, ACTION. Kalau ada kekurangan monggo diberi komentar lagi.

Lanjut baca »»

Rangkaian gerbang logika EX-NOR pengganti, ditunjukkan pada gambar di bawah ini


Y = (A.B) + (A.B)

Ingat, sifat EX-NOR yaitu apabila inputnya berlogik sama, maka akan menghasilkan output 1, dan bila inputnya berlainan, akan menghasilkan output 0.

Tabel kebenaran EX-NOR pengganti

Input
Output
A
B
A
B
A.B
A.B
A.B + A.B
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1

Lanjut baca »»

Rangkaian gerbang logika EX-OR pengganti, ditunjukkan pada gambar di bawah ini


Y = (A.B) + (A.B)

Ingat, sifat EX-OR yaitu apabila inputnya berlogik sama, maka akan menghasilkan output 0, dan bila inputnya berlainan, akan menghasilkan output 1.

Tabel kebenaran EX-OR pengganti

Input
Output
A
B
A
B
A.B
A.B
A.B + A.B
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0

Lanjut baca »»

Free download file simulasi 7 gerbang logika EWB, meliputi:

1. Simulasi gerbang logika AND
2. Simulasi gerbang logika OR
3. Simulasi gerbang logika NOT
4. Simulasi gerbang logika NAND
5. Simulasi gerbang logika NOR
6. Simulasi gerbang logika EX-OR
7. Simulasi gerbang logika EX-NOR

Simulasi 7 gerbang logika tersebut dikemas dalam satu bentuk zip file, berukuran 57,5 kB.

Download melalui Google Code, silahkan klik simulasi-EWB-7-gerbang-logika.zip, save & extract, lalu buka dengan software aplikasi Electronics Workbench.

Lanjut baca »»

Elektronika Bersama. Simulasi EX-NOR gate atau mengetes rangkaian gerbang logik EX-NOR (IC 74266) menggunakan bantuan software aplikasi Electronics Workbench.

Input
0 = dihubungkan ke GND (0V)
1 = dihubungkan ke +VCC (5 VDC).

Output
0 = lampu led padam
1 = lampu led menyala.
Led diseri dengan resistor 330 Ω, menjaga agar arus yang mengalir ke led sebesar 15 mA.

1. Tabel kebenaran input 0 - 0

Input
Output
4A
4B
4Y
0
0
1

2. Tabel kebenaran input 0 - 1

Input
Output
4A
4B
4Y
0
1
0

3. Tabel kebenaran input 1 - 0

Input
Output
4A
4B
4Y
1
0
0

4. Tabel kebenaran input 1 - 1

Input
Output
4A
4B
4Y
1
1
1

Lanjut baca »»

Pembahasan ke-7 mengenai gerbang-gerbang logik dalam elektronika teknik digital disini, di blog Elektronika Bersama yaitu IC logik EX-NOR gate 74266.

EX-NOR gate (gerbang EX-NOR)
EX-NOR merupakan invers (kebalikan) dari gerbang EX-OR. Sifat EX-NOR yaitu apabila inputnya berlogik sama, maka akan menghasilkan output 1, dan bila inputnya berlainan, akan menghasilkan output 0. Lihat tabel kebenaran (truth table) gerbang logik EX-NOR di bawah ini

Input
Output
A
B
Y
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1

Simbol gerbang EX-NOR
Y = A EX-NOR B
Y = A ⊕ B

Gerbang IC EX-NOR 74266


Konfigurasi 14 pin IC 74266
1 = 1A
2 = 1B
3 = 1Y
4 = 2Y
5 = 2A
6 = 2B
7 = GND
8 = 3A
9 = 3B
10 = 3Y
11 = 4Y
12 = 4A
13 = 4B
14 = +VCC

Tabel kebenaran gerbang logik IC 74266

Input
Output
1A
1B
1Y
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1

Input
Output
2A
2B
2Y
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1

Input
Output
3A
3B
3Y
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1

Input
Output
4A
4B
4Y
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1

Diagram waktu sifat EX-NOR gate

Lanjut baca »»

Simulasi EX-OR gate atau mengetes rangkaian gerbang logik EX-OR (IC 7486) menggunakan bantuan software aplikasi Electronics Workbench.

Input
0 = dihubungkan ke GND (0V)
1 = dihubungkan ke +VCC (5 VDC).

Output
0 = lampu led padam
1 = lampu led menyala.
Led diseri dengan resistor 330 Ω, menjaga agar arus yang mengalir ke led sebesar 15 mA, lihat di Menghitung Nilai Resistor Pembatas Arus LED

1. Tabel kebenaran input 0 - 0

Input
Output
4A
4B
4Y
0
0
0

2. Tabel kebenaran input 0 - 1

Input
Output
4A
4B
4Y
0
1
1

3. Tabel kebenaran input 1 - 0

Input
Output
4A
4B
4Y
1
0
1

4. Tabel kebenaran input 1 - 1

Input
Output
4A
4B
4Y
1
1
0

Lanjut baca »»

Pembahasan ke-6 mengenai gerbang-gerbang logik dalam elektronika teknik digital di blog Elektronika Bersama yaitu IC logik EX-OR gate 7486.

EX-OR gate (gerbang EX-OR)
Sifat EX-OR yaitu apabila inputnya berlogik sama, maka akan menghasilkan output 0, dan bila inputnya berlainan, akan menghasilkan output 1. Lihat tabel kebenaran (truth table) gerbang logik EX-OR di bawah ini

Input
Output
A
B
Y
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0

Simbol gerbang EX-OR
Y = A EX-OR B
Y = A ⊕ B

Gerbang IC EX-OR 7486


Konfigurasi 14 pin IC 7486
1 = 1A
2 = 1B
3 = 1Y
4 = 2A
5 = 2B
6 = 2Y
7 = GND
8 = 3Y
9 = 3A
10 = 3B
11 = 4Y
12 = 4A
13 = 4B
14 = +VCC

Tabel kebenaran gerbang logik IC 7486

Input
Output
1A
1B
1Y
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0

Input
Output
2A
2B
2Y
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0

Input
Output
3A
3B
3Y
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0

Input
Output
4A
4B
4Y
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0

Diagram waktu sifat EX-OR gate

Lanjut baca »»

INVERTER IV21 MAIN MOTOR BOTT 1
VARISPEED 616 G3
MODEL CIMR-G3 A4015
INPUT AC 3 PH 380 – 460 V 50/60 Hz 40 A
DC 510 – 660 V 49 A
OUTPUT AC 3 PH 0 – 460 V 27.4 KVA 36 A
SPEC 40150E
YASKAWA ELECTRIC CORPORATION JAPAN

An
FunctionAn- □□Data Name Factory setUser set
Frequency reference01Frequency reference 10 Hz45
02Frequency reference 20 Hz0
03Frequency reference 30 Hz0
04Frequency reference 40 Hz0
05Frequency reference 50 Hz0
06Frequency reference 60 Hz0
07Frequency reference 70 Hz0
08Frequency reference 80 Hz0
09Jog frequency reference 96 Hz6

bn
Functionbn- □□Data Name Factory setUser set
Accel/decel01Acceleration time 110 sec10
02Deceleration time 110 sec10
03Acceleration time 210 sec10
04Deceleration time 210 sec1
05Frequency reference gain100 %100
06Frequency reference bias0 %0
07Torque compensation gain10 sec10
08Motor rated slip0 %0
09Energy saving level gain80 %80
10Monitor No, after turning On power supply11
11Analog monitor channel 1 gain11
12Analog monitor channel 2 gain0.50.5

Sn
FunctionSn- □□Data Name Factory setUser set
Basic setting01Inverter capacity selected128
02V/f patern selected010F
Operator status03Display of operation00000000
Operation mode selection 104Operation methode select00110000
Operation mode selection 205Prohibition of REV run00001011
Operation mode selection 306S-curve at accel/decel time00000011
Operation mode selection 407Over torque detection00000000
Operation mode selection 508Priority of frequency reference01000011
Operation mode selection 609Analog output selection methode00000000
Protective characteristics selection 110Stall prevention00000100
Protective characteristics selection 211Fault contact during auto reset00000000
Protective characteristics selection 312External fault signal level01000100
Protective characteristics selection 413Stopping methode at fan fault detection01000100
Protective characteristics selection 514Electronic thermal protection00000000
Contact input signal15Terminal 5 function037
16Terminal 6 function0410
17Terminal 7 function0611
18Terminal 8 function0812
Analog input19Multi function analog input0000
Output signal20Multi function output 1004
21Multi function output 2011
22Multi function output 3022
Option card25Analog reference card (AI-14B)00000000
26Digital reference card (DI-08)00000000
27Digital output card (DO-08)00100010
28Analog monitor card (AO-08, AO-12)01000100

Cn
FunctionCn- □□Data Name Factory setUser set
V/f Pattern setting01Input voltage400 V400
02Max. Output frequency60 Hz65
03Max. Voltage400 V380
04Max. Voltage frequency60 Hz60
05Mid. Output frequency3 Hz3
06Mid. Output frequency voltage30 V15
07Min. Output frequency1.5 Hz1.5
08Min. Output frequency voltage20 V10
Electronic Thermal Current09Motor rated current26.5 A29
DC Injection braking 10DC Braking start frequency1.5 Hz1.5
11DC Braking current50 %50
12DC braking time at stopping0.5 sec0.5
13DC braking time at start 0 sec0
Frequency limit control14Frequency reference upper limit100 %100
15Frequency reference lower limit0 %0
Frequency prohibited control16Setting prihibit frequency 10 Hz0
17Setting prihibit frequency 20 Hz0
18Setting prihibit frequency 30 Hz0
19Setting prihibit frequency range1 Hz1
Operator display20Operator display mode00
Agreed speed detection21Agreed frequency0 Hz9.8
22Agreed frequency detection width2 Hz2
Carrier frequency adjustment23Carrier frequency upper limit 15 kHz15
24Carrier frequency lower limit 15 kHz15
25Carrier frequency proportion gain 00
Over torque detection26Over torque detection level160 %160
27Over torque detection time0.1 sec0.1
Stall prevention28Stall prevention level during acceleration170 %170
29Constant HP (kW) area stall prevention50 %50
30Stall prevention level during running160 %160
Torque boost control31Motor terminal resistance0.597 Ω0.597
32Motor iron loss440 W440
33Torque compensation limitter100 V100
Simplified speed control34Motor no load current30 %30
35Slip compensatiotion primary delay time2 sec2
Fault retry36Reset/restart operation00
Corrective action for momentary power loos37Power loss ride thru time2 sec2
Speed search control38Speed search deactivation current level150 %150
39Speed search decel time30 sec2
40Min. Base block time0.7 sec0.7
41V/f during speed search100 %100
42Voltage recovery time0.3 sec0.3

Lihat Gambar-gambar Inverter G3 15 kW 400V 3 Fase Yaskawa dan untuk wiringnya silahkan lihat di Contoh Wiring Diagram Inverter Motor 15 KW.

Lanjut baca »»