Simulasi Mengukur Arus dan Tegangan dengan Software Electronics Workbench
Elektronika dan listrik sejatinya berasal dari perhitungan, seperti kenapa MCB di rumah terpasang 4 A bukannya 100 A? atau bagaimana 3 fase 380 V bisa jadi 1 fase 220 V? dan sebagainya, selalu bergelut dengan perhitungan. Kalo perhitungannya tepat it's ok, tapi kalo salah? bisa bahaya.. Salah satu cara untuk meminimalisir kesalahan bisa kita gunakan software aplikasi seperti Electronics Workbench.
Software Electronics Workbench atau biasa disingkat EWB, merupakan software simulasi, sehingga bila kita menghitung sebuah soal pembahasan elektronik, selain hasil perhitungannya didapat, juga rancangannya bisa kita peroleh dan kita gunakan.
Adapun perlunya software seperti EWB dan sejenisnya, antara lain:
- Perhitungan manual seringkali salah dalam meletakan angka atau rumus, perhitungan software tentu akan tepat
- Kita bisa membandingkan hasil perhitungan dengan hasil simulasi
- Tidak tersedia komponen atau bahan-bahan uji coba
- Membuat sebuah rangkaian atau rancangan elektronik
- Mengetahui cara menggunakan alat-alat ukur
- Mengetahui karakteristik dari komponen-komponen atau alat-alat ukur, dsb.
Contoh sederhana, simulasi mengukur arus dan tegangan pada beban berupa sebuah resistor seperti gambar di bawah ini
Perhatikan:
- Untuk mengukur arus, alat ukur dalam hal ini Ampere meter dihubungkan secara seri dengan beban rangkaian
- Untuk mengukur tegangan, alat ukur dalam hal ini Volt meter dihubungkan secara pararel dengan sumber tegangan atau beban rangkaian
- Ampere meter dan Volt meter di set pada pengukuran AC, karena terhubung dengan sumber AC
- Berdasarkan perhitungan I = V / R, maka diperoleh I = 10 V / 5 Ω = 2 A
- Bandingkan dengan hasil simulasi, apakah sama?
Contoh simulasi mengukur arus dan tegangan pada beban impedansi RLC seperti gambar di bawah ini
Perhatikan:
- Untuk mengukur arus dan tegangan, caranya sama dengan langkah di atas
- Beban R dihubung seri dengan L, lalu keduanya dihubung pararel dengan C
- Berdasarkan perhitungan (lihat di Rangkaian Penurun Biaya Pemakaian Listrik), diperoleh
IZ1 = 1,25 A
IZ2 = 1,6 A
IZt = 1 A
- Bandingkan dengan hasil simulasi, apakah sama?
Adapun perlunya software seperti EWB dan sejenisnya, antara lain:
- Perhitungan manual seringkali salah dalam meletakan angka atau rumus, perhitungan software tentu akan tepat
- Kita bisa membandingkan hasil perhitungan dengan hasil simulasi
- Tidak tersedia komponen atau bahan-bahan uji coba
- Membuat sebuah rangkaian atau rancangan elektronik
- Mengetahui cara menggunakan alat-alat ukur
- Mengetahui karakteristik dari komponen-komponen atau alat-alat ukur, dsb.
Contoh sederhana, simulasi mengukur arus dan tegangan pada beban berupa sebuah resistor seperti gambar di bawah ini
Perhatikan:
- Untuk mengukur arus, alat ukur dalam hal ini Ampere meter dihubungkan secara seri dengan beban rangkaian
- Untuk mengukur tegangan, alat ukur dalam hal ini Volt meter dihubungkan secara pararel dengan sumber tegangan atau beban rangkaian
- Ampere meter dan Volt meter di set pada pengukuran AC, karena terhubung dengan sumber AC
- Berdasarkan perhitungan I = V / R, maka diperoleh I = 10 V / 5 Ω = 2 A
- Bandingkan dengan hasil simulasi, apakah sama?
Contoh simulasi mengukur arus dan tegangan pada beban impedansi RLC seperti gambar di bawah ini
Perhatikan:
- Untuk mengukur arus dan tegangan, caranya sama dengan langkah di atas
- Beban R dihubung seri dengan L, lalu keduanya dihubung pararel dengan C
- Berdasarkan perhitungan (lihat di Rangkaian Penurun Biaya Pemakaian Listrik), diperoleh
IZ1 = 1,25 A
IZ2 = 1,6 A
IZt = 1 A
- Bandingkan dengan hasil simulasi, apakah sama?