Mengenal V/f Pattern pada Inverter Motor
"Masih belum mengerti juga saya kang perihal inverter motor. Misal motor 1,25 kW dengan frekuensi 50 Hz, terus misal frekuensinya itu diturunkan menjadi 10 Hz, apakah daya juga akan turun? jika turun rumusnya bagaimana ya? Terimakasih sebelumnya."
Baik, saya akan mencoba jelaskan kembali pembahasan tentang inverter motor.
Kita kembali ke posting sebelumnya Apa Hubungannya Tegangan dengan Frekuensi pada Inverter Motor?, kemudian kita tuliskan notasi yang sudah diketahui dari data di atas, dan kita ambil beberapa poin atau rumus yang kita perlukan, seperti berikut ini:
Diketahui:
P = 1,25 kW
f = 50 Hz
Turunan dari rumus impedansi adalah
Z = R + j2 π f L
Z = R + j2 π (50) L
...
dibuat sedemikian rupa hingga
...
Z = 50 Ω
Kemudian kita ambil rumus tegangan:
V = I x Z atau
I = V / Z
..
Katakanlah kita juga mengetahui
V = 200 Volt
cos φ = 0,9
maka
I = V / Z
I = 200 / 50
I = 4 A
Kemudian kita ambil rumus daya:
P = √3 V I cos φ
P = √3 x 200 x 4 x 0,9
P = 1247 W
P = 1,25 kW.
:pin: Artinya:
Simulasi :1:
f = 40 Hz
..
Turunan dari rumus impedansi adalah
Z = R + j2 π f L
Z = R + j2 π (40) L
...
dibuat sedemikian rupa hingga
...
Z = 40 Ω.
Kemudian kita ambil rumus tegangan:
V = I x Z
V = 4 x 40
V = 160 Volt.
Kemudian kita ambil rumus daya:
P = √3 V I cos φ
P = √3 x 160 x 4 x 0,9
P = 997 W
P = 1 kW.
Simulasi :2:
f = 10 Hz
..
Turunan dari rumus impedansi adalah
Z = R + j2 π f L
Z = R + j2 π (10) L
...
dibuat sedemikian rupa hingga
...
Z = 10 Ω.
Kemudian kita ambil rumus tegangan:
V = I x Z
V = 4 x 10
V = 40 Volt.
Kemudian kita ambil rumus daya:
P = √3 V I cos φ
P = √3 x 40 x 4 x 0,9
P = 249 W
P = 0,25 kW.
Simulasi :3:
f = 2,5 Hz
..
Turunan dari rumus impedansi adalah
Z = R + j2 π f L
Z = R + j2 π (2,5) L
...
dibuat sedemikian rupa hingga
...
Z = 2,5 Ω.
Kemudian kita ambil rumus tegangan:
V = I x Z
V = 4 x 2,5
V = 10 Volt.
Kemudian kita ambil rumus daya:
P = √3 V I cos φ
P = √3 x 10 x 4 x 0,9
P = 62 W.
Keempat simulasi perhitungan tersebut di atas, kita buat dalam bentuk tabel seperti di bawah ini.
Keempat simulasi perhitungan tersebut di atas, menunjukan pada satu pola tegangan terhadap frekuensi atau dalam istilah inverter motor/ VVVF disebut dengan V/f Pattern. Berikut contoh V/f Pattern yang saya ambil dari buku panduan inverter motor F7 Yaskawa.
V/f pattern ini tidak hanya satu pola, tetapi memiliki banyak pola disesuaikan dengan input frekuensi, daya serta disesuaikan dengan output, beban atau kebutuhan motor. Hal itu akan menjadi pembahasan selanjutnya, insyaAlloh semangat :semangat:
Baik, saya akan mencoba jelaskan kembali pembahasan tentang inverter motor.
Kita kembali ke posting sebelumnya Apa Hubungannya Tegangan dengan Frekuensi pada Inverter Motor?, kemudian kita tuliskan notasi yang sudah diketahui dari data di atas, dan kita ambil beberapa poin atau rumus yang kita perlukan, seperti berikut ini:
Diketahui:
P = 1,25 kW
f = 50 Hz
Turunan dari rumus impedansi adalah
Z = R + j2 π f L
Z = R + j2 π (50) L
...
dibuat sedemikian rupa hingga
...
Z = 50 Ω
Kemudian kita ambil rumus tegangan:
V = I x Z atau
I = V / Z
..
Katakanlah kita juga mengetahui
V = 200 Volt
cos φ = 0,9
maka
I = V / Z
I = 200 / 50
I = 4 A
Kemudian kita ambil rumus daya:
P = √3 V I cos φ
P = √3 x 200 x 4 x 0,9
P = 1247 W
P = 1,25 kW.
:pin: Artinya:
- Nilai daya, P yang pertama kita ketahui itu samadengan nilai daya, P yang terakhir kita ketahui, yaitu 1,25 kW.
- Rumusnya sudah sesuai, begitupun dengan proses dan nilai akhirnya.
- Kita bisa mensimulasikan nilai-nilai didalamnya.
Simulasi :1:
f = 40 Hz
..
Turunan dari rumus impedansi adalah
Z = R + j2 π f L
Z = R + j2 π (40) L
...
dibuat sedemikian rupa hingga
...
Z = 40 Ω.
Kemudian kita ambil rumus tegangan:
V = I x Z
V = 4 x 40
V = 160 Volt.
Kemudian kita ambil rumus daya:
P = √3 V I cos φ
P = √3 x 160 x 4 x 0,9
P = 997 W
P = 1 kW.
Simulasi :2:
f = 10 Hz
..
Turunan dari rumus impedansi adalah
Z = R + j2 π f L
Z = R + j2 π (10) L
...
dibuat sedemikian rupa hingga
...
Z = 10 Ω.
Kemudian kita ambil rumus tegangan:
V = I x Z
V = 4 x 10
V = 40 Volt.
Kemudian kita ambil rumus daya:
P = √3 V I cos φ
P = √3 x 40 x 4 x 0,9
P = 249 W
P = 0,25 kW.
Simulasi :3:
f = 2,5 Hz
..
Turunan dari rumus impedansi adalah
Z = R + j2 π f L
Z = R + j2 π (2,5) L
...
dibuat sedemikian rupa hingga
...
Z = 2,5 Ω.
Kemudian kita ambil rumus tegangan:
V = I x Z
V = 4 x 2,5
V = 10 Volt.
Kemudian kita ambil rumus daya:
P = √3 V I cos φ
P = √3 x 10 x 4 x 0,9
P = 62 W.
Keempat simulasi perhitungan tersebut di atas, kita buat dalam bentuk tabel seperti di bawah ini.
Simulasi | 0 | 1 | 2 | 3 |
---|---|---|---|---|
Frekuensi | 50 Hz | 40 Hz | 10 Hz | 2,5 Hz |
Impedansi | 50 Ω | 40 Ω | 10 Ω | 2,5 Ω |
Arus | 4 A | 4 A | 4 A | 4 A |
Cos φ | 0,9 | 0,9 | 0,9 | 0,9 |
Tegangan | 200 V | 160 V | 40 V | 10 V |
Daya | 1,5 kW | 1 kW | 0,25 kW | 62 W |
Keempat simulasi perhitungan tersebut di atas, menunjukan pada satu pola tegangan terhadap frekuensi atau dalam istilah inverter motor/ VVVF disebut dengan V/f Pattern. Berikut contoh V/f Pattern yang saya ambil dari buku panduan inverter motor F7 Yaskawa.
Contoh V/f Pattern Inverter Motor |
V/f pattern ini tidak hanya satu pola, tetapi memiliki banyak pola disesuaikan dengan input frekuensi, daya serta disesuaikan dengan output, beban atau kebutuhan motor. Hal itu akan menjadi pembahasan selanjutnya, insyaAlloh semangat :semangat: