headerphoto

mikrofon_kapasitorSuara dapat dideteksi dengan menggunakan piranti mikrofon, seperti misalnya sebuah mikrofon kapasitor (condenser microphone). Kualitas suara dari sebuah mikrofon kapasitor sangat baik, namun tegangan yang dihasilkannya relatif kecil. Pada beberapa varian mikrofon kapasitor telah terpadu dengan sebuah rangkaian penguat, yang berguna untuk memperkuat sinyal tegangan outputnya.

rangkaian_mikrofon_kapasitor
Sebuah mikrofon kapasitor disambungkan ke dalam rangkaian sebagaimana diperlihatkan pada diagram di atas. Nilai resistor yang dibutuhkan dalam rangkaian ini bergantung pada tegangan catu yang diberikan. Biasanya sinyal yang dihasilkan mikrofon akan dilewatkan melalui sebuah kapasitor ke tahapan penguat berikutnya. Hal ini dikarenakan bahwa, tanpa kapasitor arus yang mengalir akan terlalu besar sehingga amplitudo sinyal tegangan menjadi sangat berkurang.

Mikrofon kristal (crystal microphone) mampu menghasilkan sinyal output tanpa membutuhkan catu daya. Seringkali sebuah mikrofon memiliki badan yang terbuat dari logam, yang ditujukan untuk melindunginya dari gangguan medan magnet eksternal. Badan mikrofon ini harus disambungkan ke salah satu terminal mikrofon. Untuk memanfaatkan efek perlindungan ini secara optimal, anda harus selalu menyambungkan terminal tersebut (yang tersambung dengan badan mikrofon) ke jalur catu 0 V.

rangkaian_mic_kristal
Terminal lainnya yang tidak tersambung ke badan mikrofon disambungkan ke tahapan penguat di dalam rangkaian, dengan perantaraan sebuah kapasitor. Alasan untuk hal ini adalah sama dengan yang dijelaskan sebelumnya untuk mikrofon kapasitor. Mikrofon kristal relatif lebih ekonomis, namun kualitas suaranya tidak terlalu baik.

Sensor_ultrasonikSensor ultrasonik adalah salah satu varian dari mikrofon kristal. Sensor ini dibuat sedemikian rupa agar secara spesifik sensitif terhadap suara-suara dengan frekuensi yang tinggi. Tipikalnya piranti ini dapat memberikan kinerja terbaik dengan suara-suara pada frekuensi 40 kHz.

Sensor-sensor ultrasonik dipergunakan di dalam sistem-sistem keamanan untuk mendeteksi pergerakan orang. Sensor-sensor ini juga dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan objek diam pada jarak yang relatif dekat. Aplikasi lain untuk sensor ini adalah pada perangkat-perangkat pengukur jarak, seperti misalnya electronic tape measures dan range finder.

Lanjut baca »»

Sensor gaya yang umum digunakan adalah strain gauge dan load cell. Sebuah strain gauge atau pengukur tekanan mekanis, sangat sensitif terhadap perubahan gaya mekanik. Alat ini terdiri dari selembar kertas foil logam tipis, yang dibentuk sedemikian rupa menjadi benang-benang yang sangat halus. Kertas foil ini terbungkus seluruhnya oleh lapisan film plastik.

Strain_Gauge_Loadcell
Strain gauge dipasangkan pada objek yang akan diberi tekanan mekanik. Ketika objek terkena tekanan, kertas foil mengalami hal yang sama sehingga benang-benangnya akan tertarik memanjang. Ketika hal ini terjadi, benang-benang tersebut menjadi lebih panjang dan tipis sehingga tahanan listriknya bertambah. Perubahan nilai tahanan ini sangat kecil, sehingga diperlukan rangkaian khusus untuk mengukurnya.

wheatstone_bridge_loadcell
Rangkaian diatas adalah sebuah jembatan Wheatstone (Wheatstone bridge). Salah satu dari keempat sisi rangkaian ditempati oleh gauge dan sisi lainnya oleh sebuah gauge lain yang identik, yang disebut sebagai dummy. Gauge kedua ini (dummy) tidak dikenakan tekanan mekanis, namun dimaksudkan untuk mengimbangi perubahan tahanan pada gauge pertama yang diakibatkan oleh suhu. R2 adalah kombinasi seri antara sebuah resistor tetap dan sebuah resistor variabel.

Salah satu cara untuk mengetahui besarnya perubahan tahanan gauge adalah dengan mengatur resistor variabel sedemikian rupa sehingga tegangan pada titik C sama dengan tegangan pada titik D. Ketika hal ini dapat dicapai, rangkaian jembatan dikatakan berada dalam keadaan seimbang dan V out akan sama dengan nol. Selanjutnya kita menghitung tahanan gauge dengan menggunakan persamaan:

R1 / R2 = Rgauge / Rdummy

Nilai-nilai R1 dan R2 diketahui. Tahanan dummy pada titik suhu yang baku dapat diketahui dari sebuah data sheet, sehingga kita dapat menghitung tahanan gauge, dibawah tekanan mekanis, yang belum diketahui. Langkah terakhir adalah menghitung gaya yang hendak diukur, dengan merujuk pada perubahan tahanan gauge. Biasanya rangkaian jembatan ini dikalibrasi dengan cara memberikan gaya dengan nilai-nilai yang telah diketahui besarnya, mengukur perubahan tahanan gauge, dan memplot hasil-hasil pengukuran ini dalam bentuk grafik yang menggambarkan gaya dan tahanan.

Sel beban (load cell) terdiri dari satu buah strain gauge atau lebih, yang ditempelkan pada batang atau cincin logam. Sel beban dikalibrasikan oleh pabrikan yang bersangkutan. Piranti ini dirancang untuk mengukur gaya tekanan mekanis, gaya pemampatan (kompresi), atau gaya puntir yang bekerja pada sebuah objek. Ketika batang atau cincin logam piranti ini berada di bawah tekanan, tegangan yang timbul pada terminal-terminalnya dapat dijadikan rujukan untuk mengukur besarnya gaya.

Perangkat-perangkat elektronik khusus, secara otomatis akan menghitung dan menampilkan nilai gaya yang bekerja pada sel beban. Sel-sel beban seringkali digunakan untuk menimbang berat suatu objek. Tipe-tipe kelas berat dapat digunakan untuk menimbang bobot sebesar ratusan atau bahkan ribuan kilogram. Pada sebuah weight bridge atau jembatan penimbang, sel-sel beban semacam ini digunakan untuk menimbang kendaraan dengan bobot muatan yang sangat besar. Versi-versi yang lebih kecil juga dibuat, untuk menimbang massa dengan bobot hingga beberapa kilogram.

Lanjut baca »»

Sensor adalah sebuah alat yang dapat mengubah suatu isyarat atau keadaan menjadi sinyal-sinyal listrik. Terdapat beragam jenis sensor, seperti: sensor cahaya, sensor gaya, sensor suhu, sensor suara, sensor kelembaban, sensor getaran atau vibrasi, sensor kecepatan, sensor gas, sensor ledakan, dan masih banyak lagi.

Sensor Suhu
Sensor untuk suhu adalah thermistor yang dijelaskan pada artikel sebelumnya. Nilai tahanan thermistor akan semakin berkurang dengan meningkatnya suhu. Cara terbaik untuk menggunakan komponan ini adalah dengan menyambungkannya ke sebuah rangkaian pembagi tegangan. Selanjutnya informasi mengenai suhu akan muncul sebagai tegangan pada persambungan (junction) rangkaian pembagi tegangan. Dengan kata lain, suhu direpresentasikan dalam bentuk sinyal tegangan yang dihasilkan oleh rangkaian pembagi tegangan. Dibawah ini merupakan rangkaian pembagi tegangan untuk thermistor sebagai sensor suhu.

rangkaian_pembagi_tegangan_thermistor
Sensor Cahaya
LDR dapat digunakan untuk sensor cahaya. Nilai tahanan sebuah LDR semakin berkurang dengan meningkatnya intensitas cahaya. Sebagaimana halnya thermistor, komponen ini paling baik digunakan sebagai bagian dari rangkaian pembagi tegangan, yang menghasilkan sinyal tegangan.

fotodiodaFotodioda memiliki sifat-sifat yang serupa dengan dioda biasa, namun sangat sensitif terhadap cahaya. Fotodioda yang ditampilkan dalam foto di sebelah kiri memiliki kemasan berbentuk kaleng (silinder) logam. Elemen inti dari komponen ini, yaitu dioda, dapat terlihat melalui lensa yang ada dibagian atas silinder, sebagai sebuah chip silikon berbentuk bujur sangkar.

Fotodioda model lain, ditempatkan di dalam kemasan plastik kedap cahaya. Akan tetapi, kemasan ini dapat ditembus oleh cahaya inframerah. Dioda ini sangat bermanfaat untuk digunakan di dalam sistem-sistem keamanan, untuk mendeteksi kedatangan seorang tamu tak diundang, yang berjalan menabrak seberkas sinar inframerah yang tidak terlihat.

rangkaian_pembagi_tegangan_fotodiode
Gambar diatas merupakan rangkaian pembagi tegangan untuk fotodioda sebagai sensor cahaya. Sebuah foto dioda disambungkan secara bias-mundur di dalam rangkaian. Hanya terdapat arus bocor sebesar beberapa mikro ampere yang mengalir melewati komponen ini. Arus ini besarnya sebanding dengan intensitas cahaya yang jatuh mengenai fotodioda. Arus akan dilewatkan menuju sebuah resistor dan tegangan akan timbul pada resistor tersebut. Tegangan yang timbul ini sebanding besarnya dengan intensitas cahaya yang menimpa fotodioda.

Lanjut baca »»

PCB_PRTPapan rangkaian tercetak atau PRT atau yang lebih dikenal dengan PCB (printed circuit board), diciptakan dengan tujuan memproduksi secara massal perangkat-perangkat elektronika. Gagasan dasarnya adalah bahwa sebuah papan rangkaian polos dapat dicetak dengan suatu lapisan film tembaga, yang selanjutnya berfungsi sebagai jalur-jalur sambungan listrik bagi komponen-komponen rangkaian.

Apabila layout induk rangkaian yang pertama kali dibuat adalah benar, seluruh PCB yang diproduksi berdasarkan layout itu juga akan benar. Hal berikutnya yang harus dilakukan hanyalah membuat lubang-lubang pada papan untuk kaki-kaki komponen, memasang komponen-komponen pada tempat yang direncanakan, dan menyolder kaki-kakinya.

komponen_elektronika_pada_PCB
Seluruh proses ini termasuk pemasangan sebagian besar komponen, dapat dilaksanakan secara otomatis oleh sebuah mesin. Sejumlah besar rangkaian elektronik dapat diproduksi dalam waktu yang lebih singkat dan dengan biaya yang lebih murah. Desain berbasis PCB sangat populer di kalangan para produsen perangkat elektronika, karena rancangan ini memungkinkan mereka memproduksi rangkaian-rangkaian dengan mudah dan cepat. Hanya tersisa sedikit kemungkinan terjadinya kesalahan.

Merancang dan membuat PCB anda sendiri akan membantu anda memahami teknik-teknik produksi yang digunakan di dalam industri elektronika. Hal ini juga akan memberikan gambaran kepada anda, mengenai pertimbangan-pertimbangan ekonomis yang mendasari berbagai teknik produksi dalam industri elektronika.

Lanjut baca »»

Rangkaian saklar dalam percobaan rangkaian otomatis lampu jalan (transistor saklar relay) pada artikel yang pernah ditulis sebelumnya, merupakan sebuah sistem tiga tahap, digambarkan oleh diagram berikut ini

diagram_sistem_3_tahap
timbangan_elektronikBeberapa sistem lainnya memiliki pola semacam ini. Timbangan dapur elektronik merupakan contoh sebuah sistem sederhana. Alat ini terdiri dari: sebuah sensor gaya, sebuah mikrokontroler untuk menerima sinyal dan menghasilkan sinyal-sinyal yang akan dikirimkan ketampilan, dan sebuah display atau tampilan. Berikut ini adalah diagram sistem untuk timbangan elektronik tersebut

diagram_sistem_timbangan_elektronik
Sistem ini memiliki tiga bagian, sebagaimana layaknya sistem rangkaian saklar otomatis lampu jalan. Dalam diagram diatas, kita menamai bagian-bagian sistem sebagai sensor gaya, mikrokontroler, dan tampilan. Kita dapat memahami sistem ini tanpa harus mengetahui apa pun mengenai sensor gaya, mikrokontroler atau tampilan. Kita mengetahui apa fungsi tiap-tiap bagian, meskipun kita tidak mengetahui bagaimana cara kerjanya.

Diagram diatas juga mencantumkan nama-nama untuk ketiga bagian sistem dalam konteks yang lebih umum, yaitu input, pemrosesan, dan output. Kita dapat menggunakan nama-nama ini pada berbagai sistem lainnya. LDR memberikan input, saklar transistor melakukan pemrosesan (pengolahan), dan lampu mengindikasikan output yang dihasilkan.

Ingatlah bahwa anak panah yang ada didalam diagram sistem tidak merepresentasikan kawat-kawat yang membawa arus listrik. Akan tetapi, simbol-simbol ini menggambarkan sebuah aliran informasi di dalam sistem. Pada tiap tahapan dalam sistem timbangan di atas, informasi direpresentasikan oleh gaya, tegangan atau arus, dan akhirnya pada tahapan output, oleh angka-angka yang muncul pada tampilan.

Pintu-pintu geser otomatis yang ada di pusat-pusat perbelanjaan seperti mal atau supermarket, bekerja membuka dan menutup dengan digerakkan oleh sebuah sistem yang memiliki struktur yang sama. Diagram sistem untuk penggerak pintu tersebut adalah:

diagram_sistem_penggerak_pintu_otomatis
Sebagaimana pada sistem-sistem sebelumnya, terdapat sebuah aliran informasi di dalam sistem. Untuk kasus penggerak pintu ini, informasi tersebut adalah orang A datang mendekati pintu. Sensor akan mendeteksi pola-pola gelombang mikro yang terpantul dan menerimanya sebagai representasi dari informasi diatas. Informasi ini kemudian dikonversikan menjadi sinyal-sinyal listrik. Akhirnya sistem memberikan tanggapan terhadap informasi tersebut dengan mengaktifkan motor penggerak pintu.

Lanjut baca »»

Salah satu masalah aljabar matematika yang bisa diselesaikan secara singkat dengan bantuan program aplikasi Matlab adalah sistem persamaan linier (linear equation system). Sistem persamaan linear pada bentuk Ax = b, ketika A adalah matrik akar, x dan b adalah vektor kolom. Salah satu cara untuk menyelesaikan sistem persamaan ini adalah dengan membuat persamaan menjadi x = b/A atau x = A-1 b.

Contoh soal:
Diketahui sistem persamaan linier sebagai berikut
2x + y – z = 5
x – 2y + 3z = –6
–x + y – z = 2
Tentukan nilai x, y, dan z pada persamaan diatas?

Penyelesaian:
Dengan menuliskan kode matrik pada Matlab, matrik A adalah
>> A=[2 1 -1
1 -2 3
-1 1 -1];

sedangkan matrik b adalah
>> b=[5
-6
2];

Gunakan persamaan x = A-1 b, menghasilkan
>> x=inv(A)*b

x =

1
2
-1

Untuk pembuktian, kita masukkan nilai x, y, dan z
2(1) + (2) – (–1) = 5
(1) – 2(2) + 3(–1) = –6
–(1) + (2) – (–1) = 2

Lanjut baca »»

Operasi Penambahan, pengurangan dan perkalian matrik pada program aplikasi Matlab sama halnya dengan operasi matematika matrik secara umum. Diketahui matrik a dan b yang sama-sama berukuran 2x3, seperti dibawah ini

matrik_2x3_ab
Matrik a dan b kita tulis dalam bahasa Matlab menjadi
>> a=[1 2 3; 4 5 6];
>> b=[7 8 9; 10 11 12];

Penjumlahan matrik a dan b
>> sum=a+b

sum =

8 10 12
14 16 18

Pengurangan matrik b dari a
>> diff=a-b

diff =

-6 -6 -6
-6 -6 -6


Operasi Perkalian

Operasi perkalian dua buah matrik hanya bisa dilakukan bila jumlah kolom matrik pertama sama dengan jumlah baris matrik kedua. Jadi kedua matrik tersebut tidak harus berukuran sama seperti pada operasi penjumlahan atau pengurangan dua matrik.

Untuk contoh perkalian matrik a dan b diatas, kita harus melakukan operasi transpose (menukar elemen-elemen dalam satu kolom menjadi elemen-elemen dalam satu baris, atau sebaliknya) pada salah satu matrik tersebut.

Transpose matrik b
>> c=b'

c =

7 10
8 11
9 12

Ketika a dan c adalah matrik berukuran 2x3 dan 3x2, resultan perkalian matrik adalah 2x2. Selanjutnya perkalian matrik dapat dilakukan seperti berikut ini
>> mult=a*c

mult =

50 68
122 167

Lanjut baca »»

Matrik adalah array yang mempunyai banyak baris dan kolom. Jika sebuah matrik terdiri dari satu baris, maka dikatakan vektor baris, namun jika terdiri dari satu kolom, maka dikatakan vektor kolom. Vektor kolom telah dibahas disini dan vektor baris di artikel ini. Tanda titik koma (; atau semocolon) digunakan untuk memisahkan elemen baris sebuah matrik.

>> x=[3 4 5 6; 7 8 9 10; 11 12 13 14]

x =

3 4 5 6
7 8 9 10
11 12 13 14

Dalam hal ini x merupakan matrik 3x4, dimana x mempunyai 3 baris dan 4 kolom. Selain itu, matrik x dapat dibentuk dengan menuliskan seperti baris pada jalur baru
>> x=[3 4 5 6
7 8 9 10
11 12 13 14]

x =

3 4 5 6
7 8 9 10
11 12 13 14

untuk mengakses elemen matrik tertentu, salah satunya anda harus melakukan spesifikasi elemen subscripts baris dan elemen subscripts kolom. Cara untuk mengubah elemen dalam baris kedua dan kolom ketiga menjadi -1, seperti dibawah ini
>> x(2,3)=-1

x =

3 4 5 6
7 8 -1 10
11 12 13 14

Untuk menambahkan baris keempat dengan nilai 1 pada kolom kesatu dan nol pada kolom lainnya, atau dengan kata lain menambah ukuran matrik x dari 3x4 menjadi 4x4, caranya seperti dibawah ini
>> x(4,1)=1

x =

3 4 5 6
7 8 -1 10
11 12 13 14
1 0 0 0

Menambahkan kolom baru (kelima) dengan nilai 1 pada baris kesatu dan nol pada baris lainnya, atau dengan kata lain merubah ukuran matrik x dari 4x4 menjadi 4x5, caranya seperti dibawah ini
>> x(1,5)=1

x =

3 4 5 6 1
7 8 -1 10 0
11 12 13 14 0
1 0 0 0 0

Untuk mengubah tiap elemen baris pada kolom kelima, seperti 2 pada baris ke-1, 3 pada baris ke-2, 4 pada baris ke-3, dan 5 pada baris ke-4, berikut caranya
>> x(1,5)=2; x(2,5)=3; x(3,5)=4; x(4,5)=5; x

x =

3 4 5 6 2
7 8 -1 10 3
11 12 13 14 4
1 0 0 0 5

Semicolon seperti pada pernyataan x(1,5)=2; diatas, berguna untuk menekan atau menyembunyikan hasil yang ditampilkan pada layar Matlab.

Lanjut baca »»

Artikel sebelumnya telah saya berikan gambar electric diagram otomatis pompa oli menggunakan timer on delay dan timer off delay, kali ini akan saya bahas bagaimana caranya bila timer yang kita punyai atau yang tersedia, cuma timer on delay saja?

Seperti kita ketahui bahwa timer merupakan alat penunda waktu yang terkelompok dalam jenis saklar. Berdasarkan sifat saklarnya, timer ini terbagi menjadi dua, yaitu:
  1. Timer On delay, yang berfungsi untuk menunda waktu ON saklar
  2. Timer Off delay, berfungsi untuk menunda waktu OFF saklar

Untuk memanfaatkan timer on delay sebagai penunda waktu off saklar atau berfungsi sebagai timer off delay seperti pada wiring diagram otomatis pompa oli, yang menunda off pompa hingga 5 second (durasi pompa 5 detik dengan interval 10 menit), yang kita lakukan hanya menambahkan satu buah relay pada rangkaian. Lihat gambar wiring dibawah ini

WIRING_OILING_PUMP_ON_DELAY
Cara Kerja:
  • #XXX merupakan kontak normal terbuka (NO/Normally Open) dari relay Run Signal mesin atau sebagai interlock
  • Saat mesin berjalan (Run) kontak #XXX tertutup, akan mengaktifkan relay #1, lalu menguncinya dengan kontak NO #1
  • Disaat yang sama timer T1 akan teraliri arus listrik
  • Setelah waktu tunda timer T1 tercapai (10 menit), kontak T1 akan mengaktifkan relay #2, menguncinya dengan kontak NO #2(b), dan membuka arus listrik ke #1 dengan kontak #2(a)
  • Pada saat ini, pompa oli P akan bekerja, karena teraliri arus listrik oleh kontak #2(d)
  • Timer T2 akan teraliri arus listrik oleh kontak #2(c)
  • Setelah waktu tunda timer T2 tercapai (5 detik), kontak normal tertutup (NC/Normally Close) T2 akan berubah terbuka dan memutus aliran listrik ke relay #2
  • Dengan putusnya aliran listrik ke relay #2, maka putus juga aliran listrik ke pompa oli
  • Selanjutnya rangkaian akan menunggu Run Signal mesin, atau kembali seperti keadaan diatas

oiling_pump_control

Peralatan yang diperlukan untuk electric diagram seperti gambar diatas:
  1. T1, Power On delay H3CR-A8 100-240 VAC 0,05s - 300h OMRON
  2. T2, Power On delay MS4SA-AP 100-240 VAC 0,05s - 60h FUJI
  3. #1 #2, Relay MY4N 220 VAC OMRON
  4. P, Oiling Pump 122024510 230 VAC VOGEL

Lanjut baca »»

Pada mulanya digunakan pompa oli yang akan bekerja bila tuas pompanya ditekan. Interval penekanan tuas untuk mengalirkan oli ke mesin, minimal 20 menit sekali. Namun seiring dengan sifat lupa operator, pompa bertuas itu hanya sedikit mengalirkan oli ke mesin, hingga mengakibatkan aus dan rusak pada beberapa bagian mesin. Maka digantilah pompa itu dengan yang menggunakan dinamo atau motor listrik.

Vogel_oiling_pump
Kemudian dibuat wiring diagram pompa oli listrik yang akan memompa oli secara otomatis setelah mesin jalan 10 menit, dengan durasi pompa 5 detik, dan begitu seterusnya (interval 10 menit).

WIRING_OILING_PUMP_OFF_DELAY
Peralatan yang diperlukan untuk electric diagram diatas:
  • T1, Power On delay H3CR-A8 100-240 VAC 0,05s - 300h OMRON
  • T2, Power Off delay H3CR-H8L 200-220 VAC 0,05s - 60h FUJI
  • #1, Relay MY4N 220 VAC OMRON
  • P, Oiling Pump 122024510 230 VAC VOGEL

timer_off_delay_control

Lanjut baca »»

Operasi skalar dan array pada program aplikasi MATLAB merupakan bentuk matematika yang sama. Sebuah bentuk skalar sederhana, yang dipakai untuk mengoperasikan seluruh elemen array

>> a=-10:2:10,b=a/2+1

a =

-10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10


b =

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Setiap elemen array a dibagi dengan 2, kemudian ditambah dengan 1, menghasilkan array b. Array penambahan dan pengurangan dengan dimensi yang sama didefinisikan pada cara yang umum
>> c=a+b

c =

-14 -11 -8 -5 -2 1 4 7 10 13 16


Akses pada Sebuah Elemen Array

Pada elemen array atau vektor baris MATLAB, gunakan tanda kurung untuk mengakses sebuah elemen array tersebut. Jika array x seperti dibawah ini
>> x=[17 8 61 83 56];
elemen ketiga yaitu 61, dapat diakses dengan menggunakan kode
>> num=x(3)

num =

61

Untuk mengakses sebuah elemen blok pada satu waktu, simbol colon harus digunakan
>> x(2:4)

ans =

8 61 83

Bentuk lain pengkodean, seperti akses pertama, ketiga dan kelima elemen array x adalah
>> x(1:2:5)

ans =

17 61 56

Jika ingin mengakses elemen array pada suatu perintah, anda melakukan spesifikasi subscripts pada tanda kurung kotak. Seperti contoh berikut ini
>> x([3 1 4])

ans =

61 17 83

Dalam hal ini, elemen pertama yang diambil merupakan elemen ketiga array x, elemen kedua yang diambil adalah elemen pertama, dan elemen ketiga yang diambil merupakan elemen keempat.

Lanjut baca »»

MATLAB mengingatkan variabel-variabel yang anda buat. Daftar variabel dan informasi tentang setiap variabel dapat dilihat pada workspace windows. Selain itu, daftar variabel dapat ditanyakan pada command windows dengan menggunakan perintah who

>> who

Your variables are:

a b c d

atau whos
>> whos
Name Size Bytes Class

a 1x11 88 double array
b 1x11 88 double array
c 1x11 88 double array
d 1x1 8 double array

Grand total is 34 elements using 272 bytes

Beberapa variabel dapat dihapus dengan menggunakan perintah clear spasi nama variabel, seperti contoh berikut ini
>> clear a b
>> who

Your variables are:

c d

Setelah diberikan perintah clear a b, maka variabel yang tersisa adalah c dan d, dapat dilihat dengan perintah who. Sedangkan untuk menghapus seluruh variabel, gunakan perintah clear saja
>> clear
>> who

Setelah diberikan perintah clear, tidak ada satupun variabel yang tersisa. Untuk membersihkan layar, gunakan perintah clc
>> clc

Lanjut baca »»

Sebuah vektor kolom atau column vector merupakan matrik nx1. Untuk membentuk vektor kolom pada program aplikasi MATLAB, pemisahan elemen-elemen dengan notasi tanda titik koma (semicolon atau ;) atau menuliskan setiap nilai pada sebuah baris baru. Seperti contoh yang menggunakan semicolon berikut ini

>> x=[1;3;5;7]
atau yang menggunakan baris baru
>> x=[1
3
5
7]

Kedua contoh diatas akan menghasilkan nilai vektor kolom yang sama yaitu
x =

1
3
5
7

Selain itu, vektor kolom dapat dibuat dengan cara mengambil nilai transpose vektor baris dan di dalam matlab simbol utama ' yang digunakan untuk operasi transpose. Seperti contoh berikut ini
>> x=[1 3 5 7]'

x =

1
3
5
7

Kita buat contoh vektor baris y dari 1 ke 9 dengan step 2
>> y=1:2:9

y =

1 3 5 7 9

Mengubah vektor baris y menjadi sebuah vektor kolom z dengan metode transpose
>> z=y'

z =

1
3
5
7
9

Perintah whos dapat digunakan untuk menampilkan nama-nama variabel yang dirancang seperti variabel ukuran baris dan kolom. Ukuran variabel x, y, dan z diatas seperti pada gambar dibawah ini

whos_command-matlab

Lanjut baca »»

Sebuah vektor baris merupakan matrik 1 ke-n. Untuk membuat vektor baris pada program aplikasi MATLAB, dimulai dengan tanda kurung bagian kiri dan memasukkan bagian nilai yang ditentukan dengan cara spasi atau koma, di bagian akhir diberikan tanda kurung kanan, seperti contoh berikut ini

>> x=[1 2 3 4 5]

x =

1 2 3 4 5

Membuat nilai vektor dari a ke b dengan langkah tertentu, bentuk umumnya adalah
a:step:b
seperti contoh sebuah vektor bilangan real y dari 2 ke 5 dengan langkah (step) 0,5
>> y=2:0.5:5

y =

2.0000 2.5000 3.0000 3.5000 4.0000 4.5000 5.0000

Jika nilai step diabaikan, maka nilai langkahnya adalah 1
>> y=2:5

y =

2 3 4 5

Lanjut baca »»

Penyelesaian untuk kasus perhitungan yang kompleks seperti studi aliran daya, perintah yang dimasukkan pada command windows MATLAB akan sulit untuk mengubah satu nilai atau beberapa variabel atau perintah-perintah dan mengevaluasinya kembali. Cara memecahkan kasus yang kompleks dengan mudah dan efisien pada command windows MATLAB, dengan masuk kedalam sebuah text file yang biasa disebut script files atau M-files.

Untuk membuat sebuah script file dengan memilih New M-file dari menu File. Sebuah jendela text editor akan muncul. Menggunakan editor ini perintah-perintah MATLAB akan dapat dimasukkan, contoh:
% Akar kuadrat persamaan ax^2+bx+c=0
a=3;
b=2;
c=2;
disc=b*b-4*a*c;
x1=(-b+sqrt(disc))/(2*a));
x2=(-b-sqrt(disc))/(2*a));
%Tampilkan akar kuadrat
disp([‘Akar kuadrat persamaan adalah‘,num2str(x1),‘dan‘,num2str(x2)])

Menyimpan file tersebut sebagai M-file sample.m. M-file ini akan dieksekusi dengan memilih Run dari menu Debug, atau tekan F5, atau ketika nama file pada command windows MATLAB dituliskan:
>>sample
hasilnya adalah:
Akar kuadrat persamaan adalah -0.33333+0.74536i dan -0.33333-0.74536i

Lanjut baca »»

MATLAB menyajikan banyak fungsi matematika seperti layaknya kalkulator scientific. Fungsi tersebut dipanggil bersama nama fungsinya dengan parameter yang mendefinisikan fungsi tersebut. Operasi dasar aritmatika dan beberapa fungsi matematika seperti ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Simbol_operasi_aritmatika_MATLAB

Fungsi_matematika_pada_MATLAB

Lanjut baca »»

Matlab_LogoMATLAB merupakan sistem interaktif dan sebuah program bahasa. Elemen data dasar merupakan sebuah matriks yang tidak membutuhkan deklarasi ukuran atau jenis data, sehingga banyak masalah perhitungan dapat diselesaikan pada waktu singkat dan perhitungan diambil untuk dituliskan ke dalam bahasa FORTRAN atau C.

Desktop MATLAB
Jalankan program MATLAB pada sistem operasi windows, maka layar akan menampilkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini

Layar_tampilan_program_MATLAB
Layar tampilan program MATLAB


MATLAB mengingatkan perintah-perintah ketikan yang dimasukkan pada jendela perintah (command windows). Perintah-perintah ini dapat digambarkan pada history command yang dapat dicopy dan menjalankan perintah-perintah yang telah dipilih. MATLAB mengingatkan variabel-variabel yang dibuat dan dapat dilihat pada workspace windows, seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini

Workspace_windows_MATLAB
Workspace windows MATLAB untuk daftar variabel dan informasi tentang setiap variabel

Lanjut baca »»