headerphoto

Reaktansi kapasitif adalah reaktansi yang berasal dari kapasitor, simbolnya XC dan satuannya Ohm. Sama halnya dengan reaktansi induktif, reaktansi kapasitif bereaksi bila dihubungkan dengan tegangan bolak-balik, sehingga nilainya merupakan bagian imajiner dalam bilangan kompleks rumus impedansi, ditulis

Z = R + jXC ....... [1]

dimana:
Z = Impedansi (Ω)
R = Resistansi (Ω)
XC = Reaktansi kapasitif (Ω)

Nilai XC dapat diperoleh dari
XC = − 1 ÷ (ω C) ....... [2]
ω = 2 π f ....... [3]

Menggabungkan persamaan [2] dan [3], menjadi

XC = − 1 ÷ (2 π f C) ....... [4]

dimana :
π = Pi ≈ 3,14
f = Frekuensi (Hertz atau disingkat Hz)
C = Kapasitansi (Farad atau disingkat F)

Dengan menggabungkan persamaan [1] dan [4], maka diperoleh rumus impedansi (R dan C)

Z = R − j[1 ÷ (2 π f C)]

Contoh soal:
Hitunglah impedansi gambar rangkaian di bawah ini, jika resistor bernilai 5 Ω dan kapasitor 25,33 nF, dengan frekuensi 1 MHz


Penyelesaian:
Z = R − j[1 ÷ (2 π f C)]
Z = 5 − j[1 ÷ (2 × 3,14 × 106 × 25,33.10-9)]
Z = 5 − j6,28 Ω
Next→
←Prev

Artikel Terkait

Pilih Label

Baca lagi

Gabung Grup Diskusi Elektronika Dasar

Diskusi elektronika dan listrik melalui aplikasi Telegram. Silahkan baca di

Ayo Gabung Grup Telegram Diskusi Elektronika Dasar

8 komentar

  1. Maaf mas mau tanya ..
    pada rangkaian RC ini kok awal rumusnya R+jXc berubah tanda minusnya (-) ..
    minta penjelasannya mas ..

    BalasHapus
  2. Perhatikan
    XC = − 1 ÷ (ω C) ....... [2]

    R + jXC = R + j(− 1 ÷ (ω C)) ..... [6]
    R + jXC = R − j(1 ÷ (ω C)) ..... [7]

    Contoh:
    diketahui R = 3, ω = 2, C = 5

    persamaan 6
    R + jXC = R + j(− 1 ÷ (ω C)) = 3 + j (− 1 ÷ (2 x 5))
    R + jXC = R + j(− 1 ÷ (ω C)) = 3 + j (− 1 ÷ 10)
    R + jXC = R + j(− 1 ÷ (ω C)) = 3 + j (− 0,1)
    R + jXC = R + j(− 1 ÷ (ω C)) = 3 − j0,1

    persamaan 7
    R + jXC = R − j(1 ÷ (ω C)) = 3 − j(1 ÷ (2 x 5))
    R + jXC = R − j(1 ÷ (ω C)) = 3 − j(1 ÷ 10)
    R + jXC = R − j(1 ÷ (ω C)) = 3 − j(0,1)

    sama kan? ingat! min x plus = min, right?

    BalasHapus
  3. berarti itu dasarnya nilai pada Xc = - ?

    dari mana nilai (-) itu mas ? apakah sudah ketentuannya ?

    Kenapa beda dengan induktor yang bernilai (+) mas ?

    Mohon bantuannya .

    BalasHapus
  4. Ya, betul, sudah ketentuan XC = − 1 ÷ (ω C) :h:

    Kenapa beda dengan induktor? Coba perhatikan atau baca posting Lagging dan Leading pada Beban Listrik di
    http://www.elektronikabersama.web.id/2012/10/mengenal-istilah-lagging-dan-leading.html

    BalasHapus
  5. Oke mas. Terima Kasih Infonya .
    Kalau kurang jelas mungkin nanti saya tanya lagi .

    BalasHapus
  6. Kembali kasih.
    Silahkan tanya lagi kalo kurang jelas, asal jangan tanya kalo lagi kurang duit :f:

    BalasHapus
  7. cuma sedikit tambahan saja mas..
    mungkin bisa ditambah penjelasan tentang beda fase input dan outputnya
    karena nilai impedansi setahu saya selalu disertai nilai imajiner (complex number) dan kebetulan tidak bisa diukur langsung dengan avometer kecuali yang beruntung mempunyai osciloscop..
    nilai impedansi L dan C setahusaya sangat bergantung pada frekuensi kerja

    BalasHapus
  8. Terimakasih, jos masukannya.
    Beda fase, impedansi, daya, cos phi dan sebagainya, bisa disimulasikan dengan program, lihat di post DownLoad Program Koreksi Faktor Daya Beban Listrik Induktif 1 Fase
    http://www.elektronikabersama.web.id/2015/02/download-program-koreksi-faktor-daya.html

    BalasHapus

No spam, no active link, please ^_^