headerphoto

Analisis aliran daya sistem jaringan tenaga listrik secara matematis merupakan persamaan non-linier, sehingga diperlukan teknik iterasi untuk memperoleh penyelesaian dari sistem tersebut.

Untuk menganalisis aliran daya sistem jaringan tenaga listrik diperlukan suatu metode yang tepat, akurat, dan dapat memberikan penyelesaian sampai tingkat ketelitian yang telah ditentukan. Beberapa metode untuk menyelesaikan masalah aliran daya, diantaranya adalah metode Gauss-Seidel, Newton-Raphson, dan Fast Decoupled.

Tiap-tiap metode diuraikan dan diselesaikan dengan bantuan program aplikasi komputer. Mengapa sampai harus menggunakan program aplikasi komputer untuk menyelesaikan masalah aliran daya ini? jawabannya karena metode perhitungan manual akan memakan waktu penyelesaian yang sangat lama, bahkan hanya untuk 3 bus saja bisa selesai satu minggu (7 x 24 jam) atau lebih!

studi_aliran_daya_listrik
Berbagai macam program komputer dapat digunakan untuk simulasi perhitungan aliran daya, salah satunya adalah program aplikasi Matlab. Berikut ini contoh sebagian listing program Matlab untuk studi aliran daya sistem 3 bus seperti pada gambar diatas, dengan metode Newton-Raphson.
clear
clc
disp(' ')
disp(' _________________________________________________ ')
disp(' ')
disp(' STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM 3 BUS ')
disp(' DENGAN PENYELESAIAN METODE NEWTON-RAPHSON ')
disp(' OLEH : ZALDI HARDIYANTO ')
disp(' WWW.ELEKTRONIKABERSAMA.WEB.ID ')
disp(' ____________________________________________________ ')
disp(' ')
epsilon = 0.001;
x = 1;
% Data impedansi pada saluran :
z12 = 0.02 + j*0.04;
z13 = 0.01 + j*0.03;
z23 = 0.0125 + j*0.025;
% Admitansi pada saluran :
y12 = 1/z12;
y13 = 1/z13;
y23 = 1/z23;
% Admitansi Ybus :
Y11 = (y12 + y13);
Y12 = -y12;
Y13 = -y13;
Y21 = Y12;
Y22 = y12 + y23;
Y23 = -y23;
Y31 = -y13;
Y32 = -y23;
Y33 = y13 + y23;
% Pembentukan sudut :
theta11 = atan2(imag(Y11),real(Y11));
theta12 = atan2(imag(Y12),real(Y12));
theta13 = atan2(imag(Y13),real(Y13));
theta21 = atan2(imag(Y21),real(Y21));
theta22 = atan2(imag(Y22),real(Y22));
theta23 = atan2(imag(Y23),real(Y23));
theta31 = atan2(imag(Y31),real(Y31));
theta32 = atan2(imag(Y32),real(Y32));
theta33 = atan2(imag(Y33),real(Y33));
% Beban dalam per unit :
S2 = -(256.6 + j*110.2)/100;
S3 = -(138.6 + j*45.2)/100;
% Bus 1 sebagai slack bus dengan :
V1 = 1.05 + j*0.0;
% Estimasi tegangan awal untuk :
V2 = 1.0 + j*0.0;
V3 = 1.0 + j*0.0;
% Harga thau1 :
thau1 = 0;
% Estimasi thau awal untuk :
thau2 = 0;
thau3 = 0;
iter = 0;
. . . . .

Next→
←Prev

Artikel Terkait

Pilih Label

Baca lagi

Gabung Grup Diskusi Elektronika Dasar

Diskusi elektronika dan listrik melalui aplikasi Telegram. Silahkan baca di

Ayo Gabung Grup Telegram Diskusi Elektronika Dasar

2 komentar

  1. Di bandingkan dengan Matlab dan Power World Simulator, manakah yang lebih mudah untuk proses analisa aliran daya nya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf saya belum mencoba Power World Simulator Bang, jadi abang bandingkan sendiri ya :malu:

      Hapus

No spam, no active link, please ^_^